Halaman

Minggu, 01 April 2012

SBY Banggakan Rasio Utang Indonesia Cuma 25 Persen PDB


JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan akan terus mengurangi jumlah utang Indonesia. Dia bangga rasio utang Indonesia sudah di bawah 25 persen. Padahal menurut data Kementerian Keuangan, rasio utang pemerintah masih di atas 28 persen.

"Jadi upaya kita untuk terus mengurangi atau memperbaiki rasio utang terhadap PDB yang tadinya tinggi sekali makin menurun, dan sekarang rendah di bawah 25 persen, itu juga dianggap bagus," kata SBY saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, Jumat (16/12/2011).

Menurut data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kemenkeu yang dikutip detikFinance, total utang pemerintah Indonesia hingga November 2011 mencapai Rp 1.816,85 triliun atau naik Rp 48,81 triliun dibandingkan Oktober 2011 yang mencapai Rp 1.768,04 triliun.

Jika menggunakan PDB Indonesia 2010 yang sebesar Rp 6.422,9 triliun, maka rasio utang Indonesia per November 2011 tercatat sebesar 28,2 persen.

Pernyataan SBY soal rasio utang pemerintah ini beda dengan data Kemenkeu. Menurut data Kemenkeu dalam 10 tahun terakhir rasio utang pemerintah Indonesia tidak pernah di bawah 25 persen. Paling rendah rasio utang pemerintah adalah di 2010 sebesar 26 persen dan di November 2011 naik lagi menjadi 28 persen.

Berikut catatan utang pemerintah pusat dan rasionya terhadap PDB sejak tahun 2000 :

§  Tahun 2000: Rp 1.234,28 triliun (89%)
§  Tahun 2001: Rp 1.273,18 triliun (77%)
§  Tahun 2002: Rp 1.225,15 triliun (67%)
§  Tahun 2003: Rp 1.232,5 triliun (61%)
§  Tahun 2004: Rp 1.299,5 triliun (57%)
§  Tahun 2005: Rp 1.313,5 triliun (47%)
§  Tahun 2006: Rp 1.302,16 triliun (39%)
§  Tahun 2007: Rp 1.389,41 triliun (35%)
§  Tahun 2008: Rp 1.636,74 triliun (33%)
§  Tahun 2009: Rp 1.590,66 triliun (28%)
§  Tahun 2010: Rp 1.676,15 triliun (26%)
§  November 2011: Rp 1.816,85 triliun (28,2%)

Kenaikan peringkat Indonesia menjadi investment grade oleh Fitch Ratings kemarin bakal membuat biaya utang pemerintah meningkat. Namun SBY menyatakan akan menurunkan tingkat utang pemerintah. Kemudian SBY juga ingin terus menekan defisit anggaran di bawah 2,5 persen bahkan mendekati 0 persen di 2014 nanti.

SBY menyatakan peringkat Indonesia naik karena rasio utangnya lebih kecil dibanding negara-negara Eropa yang terlilit utang besar.

"Di tengah-tengah dunia termasuk negara maju yang ekonominya kuat, tapi karena rasio utangnya terhadap PDB tinggi, defisitnya tinggi sekali, mereka berjatuhan kolaps. Nah, kita sebaliknya, alhamdulilah, apa yang kita jaga dengan kebijakan yang tepat membuahkan hasil," katanya.

Menurutnya, kenaikan peringkat oleh Fitch membuktikan ekonomi Indonesia kuat dan prudent di tengah gunjang ganjing krisis utang di Eropa.
Seperti diketahui, kemarin lembaga pemeringkat kelas dunia, Fitch's Rating sudah menaikkan peringkat Indonesia dari BB+ menjadi BBB-. Ini merupakan peringkat yang setara dengan investment grade. (*)

Editor : bim
Sumber : detikFinance

Tidak ada komentar:

Posting Komentar