JAKARTA - Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) kembali berjanji untuk mengurangi jumlah utang
pemerintah meskipun saat ini peringkat utang naik ke level investment grade.
Ilustrasi |
"Ke depan
yang ingin kita lakukan adalah menjaga baik itu kebijakan atau tindakan dalam
perekonomian kita. Kita akan terus mengurangi rasio utang terhadap GDP, kita
akan terus mengurangi defisit menuju anggaran yang berimbang," jelas SBY
dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Jumat (16/12/2011) sebagaimana dilansir
detikFinance.com.
Dikatakannya,
meski saat krisis global saat ini posisi Indonesia lebih baik, pemerintah tetap
akan terus mengejar pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi lagi.
Menurutnya,
rasio utang pemerintah Indonesia saat ini sudah menurun dan makin rendah
mencapai di bawah 25 persen. Padahal menurut data Kemenkeu terbaru, rasio utang
pemerintah mencapai di atas 28 persen di November 2011.
"Kita pun
juga ingin menjaga defisit anggaran kita yang juga di bawah 2,5 persen bahkan
mendekati 0 persen Insya Allah sampai tahun 2014 nanti," cetus SBY.
Menurut data
Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kemenkeu, total utang pemerintah
Indonesia hingga November 2011 mencapai Rp 1.816,85 triliun atau naik Rp 48,81
triliun dibandingkan Oktober 2011 yang mencapai Rp 1.768,04 triliun.
Jika
dibandingkan dengan jumlah utang di Desember 2010 yang sebesar Rp 1.676,85
triliun, jumlah utang hingga November 2011 bertambah Rp 140 triliun. Secara
rasio terhadap PDB, utang RI juga naik dari 27,5 persen pada Oktober 2011
menjadi 28,2 persen pada November 2011. (*)
Editor : bim
Sumber : detikFinance
Editor : bim
Sumber : detikFinance
Tidak ada komentar:
Posting Komentar